Rabu, 10 Maret 2010

tugas 1 (e COMMERCE)

E-Commerce atau bisa disebut Perdagangan elektronik atau e-dagang adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis (hendra w saputro www.baliorange.web.id). Sementara itu,Kalakota dan Whinston mendefinisikan E-Commerce dari beberapa perpestik, yaitu:Dari perpestik komunikasi E-Commerse adalah pengiriman informasi, produk/jasa atau pembayaran melalui jaringan telefon atau jaringan komunikasi lainnya. Dari prespektif proses bisnis, E-Commerse adalahapliksi teknologi menuju otomatisasi transaksi bisnis dan work flow. Dari perpestik pelayanan, E-Commerse adalah alat yang digunakan untuk mengurangi biaya dalam pemesanan dan pengiriman barang, dan. Dari perpestik online,E-Commerse menyediakan kemampuan untuk menjual dan membeli produk serta informasi melalui serta melalui internet dan jaringan on line lainnya.

Struktur dan Klasifikasi e-Commerce

Dua tipe umum e-commerce:-business-to-consumer (B2C) : transaksi online terjadi antara perusahaan dengan konsumen individual e-tailing: ritel online, biasanya B2C
-business-to-business (B2B): perusahaan melakukan transaksi online dengan perusahaan lain.

Infrastrukturnya

1.Internet: jaringan global

2.Intranet: Jaringan milik perusahaan atau organisasi yang menggunakan teknologi Internet, seperti protokol Internet, browser Web, dsb.

3.Extranet: jaringan melalui Internet yang menghubungkan beberapa intranet


Manfaat E-Commerse adalah sebagai berikut :

Manfaat bagi konsumen:


1. Dimana saja – kapan saja”

2. Lebih banyak pilihan produk dan jasa

3. Harga lebih murah

4. Pengiriman/pe- nyampaian segera

5. Ketersediaan informasi

6. Kesempatan berpartisipasi

7. Wahana komunitas elektronik

8. Personalisasi, sesuai selera

9. Tidak dikenai pajak penjualan


Manfaat bagi perusahaan:


1. Jangkauan global

2. Pengurangan biaya operasi

3. Perbaikan rantai pasokan

4. Penambahan jam buka: 24/7/365

5. Kustomisasi

6. Model bisnis baru

7. Spesialisasi vendor

8. Kecepatan time-to-market

9. Biaya komunikasi/koordinasi lebih rendah

10. Efisiensi pengadaan

11. Meningkatkan hubungan dengan konsumen

12. Informasi yang up-to-date


-Tidak harus membayar pajak/biaya usaha fisik

Perkembangan e-commerce di Indonesia sendiri telah ada sejak tahun 1996, dengan berdirinya Dyviacom Intrabumi atau D-Net (www.dnet.net.id) sebagai perintis transaksi online. Wahana transaksi berupa mal online yang disebut D-Mall (diakses lewat D-Net) ini telah menampung sekitar 33 toko online/merchant. Produk yang dijual bermacam-macam, mulai dari makanan, aksesori, pakaian, produk perkantoran sampai furniture. Selain itu, berdiri pula http://www.ecommerce-indonesia.com/, tempat penjualan online berbasis internet yang memiliki fasilitas lengkap seperti adanya bagian depan toko (storefront) dan shopping cart (keranjang belanja). Selain itu, ada juga Commerce Net Indonesia - yang beralamat di http://isp.commerce.net.id/. Sebagai Commerce Service Provider (CSP) pertama di Indonesia, Commerce Net Indonesia menawarkan kemudahan

dalam melakukan jual beli di internet. Commerce Net Indonesia sendiri telah bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang membutuhkan e-commerce, untuk melayani konsumen seperti PT Telkom dan Bank International Indonesia. Selain itu, terdapat pula tujuh situs yang menjadi anggota Commerce Net Indonesia, yaitu Plasa.com, Interactive Mall 2000, Officeland, Kompas Cyber Media, Mizan Online Telecommunication Mall dan Trikomsel.

Kehadiran e-commerce sebagai media transaksi baru ini tentunya menguntungkan banyak pihak, baik pihak konsumen, maupun pihak produsen dan penjual (retailer). Dengan menggunakan internet, proses perniagaan dapat dilakukan dengan menghemat biaya dan waktu. Perkembangan e-Commerce di Indonesia pada tahun-tahun mendatang. E-commerce sebetulnya dapat menjadi suatu bisnis yang menjanjikan di Indonesia. Hal ini tak lepas dari potensi berupa jumlah masyarakat yang besar dan adanya jarak fisik yang jauh sehingga e-commerce dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Sayangnya, daya beli masyarakat yang masih rendah dan infrastruktur telekomunikasi yang tidak merata di daerah-daerah lainnya membuat e-commerce tidak begitu populer. Hal ini tak lepas dari jumlah pengguna internet di Indonesia yang hanya sekitar 8 juta orang dari 215 juta penduduk. Selain itu, e-commerce juga belum banyak dimanfaatkan oleh perusahaan perusahaan di Indonesia.

Hambatan E-Commerse

1. INTERNET BUST! Hancurnya bisnis Internet

2. Infrastruktur telekomunikasi yang masih terbatas dan mahal

3. Delivery channel

4. Kultur dan Kepercayaan (trust)

5. Security

6. Munculnya jenis kejahatan baru

7. Ketidakjelasan hokum

8. Efek sampingan terhadap kehidupan




referensi
http://www.baliorange.web.id/pengertian-ecommerce/posting 10/2/10

budi rahardjo/seminarAkuntansi utama 2003/http://budi.insan.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar